Kedok Dalam Demokrasi

Kedok Dalam Demokrasi

Pada tahun 1998 indonesia mengalami reformasi untuk menjatuhkan rezim Soeharto yang terlalu mengekang masyarakat Indonesia, dengan banyaknya kejadian pelanggaran HAM yang terjadi warga Negara Indonesia tidak mempunyai kebebasan untuk mengekpresikan diri sehingga apapun yang di katakan pemerintah adalah semuanya benar tanpa terkecuali, apabila masyarakat berbicara maka akan terjadi malapetaka seperti terjadinya penculikan, pembunuhan dan banyak lagi pelanggaran HAM yang lainnya.

Maka dengan mengaca pada historisitas kepemimipina soeharto maka Indonesia menganut system demokrasi yaitu adalah salah satu bentuk pemerintahaan dalam sebuah negara dengan kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung atau melalui perwakilan. Kata demokrasi itu sendiri berasal dari Yunani, yaitu dēmokratía yang terbentuk dari kata dêmos yang berarti rakyat, dan Kratos yang berarti kekuasaan, sehingga kata dēmokratía berarti kekuasaan rakyat.

Akan tetapi pengertian tersebut tidak senada dengan keadaan demokrasi yang terjadi zaman sekarang ini yang justru menjadikan rakyat sebagai ladang dalam pendulangan harta,dan tahta banyak kedok-kedok yang mengatasnamakan demokrasi, birokrasi, bahkan revolusi sekalipun, dan anehnya itu sudah menjadi hal yang tak asing lagi dimata rakyat untuk menjadi seorang pemimimpin saja harus membutuhkan dana yang tidak sedikit  misalnya saja untuk mencalomnkan diri menjadi seorang pemimpin daerah harus menghabiskan dana bermilyar-milyar. Dan proses demokrasi itu bisa juga menjadi salah satu eficentrum terjadinya korupsi karena para penguasa berpikiran bagaimana caranya agar uang kampanyenya bisa tergantikan karena apabila mengandalkan gajih pokok jelas tidak akan tergantikan darisinilah sebuah system selalu dijadikan kedok untuk memperkaya diri.

oleh:

Fahmi Muhammad